Cari Blog Ini
Selasa, 15 Maret 2011
Bahaya Radiasi Nuklir Pasca Ledakan Reaktor Nuklir di Fukushima bisa jadi menyerupai peeristiwa PLTN di Chernobyl Ukraina 26 April 1986
Reaktor nuklir di Fukushima yang meledak pada Sabtu (12 Maret 2011) kemaren, menyebabkan pemerintah Jepang segera mengevakuasi warganya yang berada dalam radius 20 km untuk diungsikan di tempat yang lebih aman. Pasca gempa 9 SR dan tsunami yang melanda pulau ini, pendingin pada reaktor nuklir tersebut tidak berfungsi. Meskipun pemerintah Jepang berusaha mengurangi resiko meluasnya radiasi nuklir ini, akan tetapi faktanya usaha itupun tidak berhasil. Sehingga satu dari lima reaktor nuklir yang ada di Fukushima tersebut yang tadinya dikatakan mengalami kebocoran kecil, akhirnya meledak.
Di Perfektur Fukushima, tingkat radiasi dari reaktor nuklir Fukushima No. 1 milik Tokyo Electric Power Co telah melampaui batas normalnya.
Ini adalah material radioaktif pertama yang lepas ke udara bebas dan diketahui mengeluarkan kekuatan radiasi lebih dari delapan kali di atas batas toleransi yang biasa dideteksi pos pemantauan di reaktor nuklir itu.
Tingkat radiasi sudah mencapai sekitar 1.000 kali titik normal di ruang kontrol Reaktor Nomor 1 Fukushima, demikian Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang seperti dikutip Kyodo.
Badan itu mengatakan telah menerbitkan perintah kepada perusahaan listrik tersebut untuk membuka katup reaktor guna melemaskan tekanan dalam container housing pada reaktor menyusul gempa bumi dahsyat Jumat itu.
Pemerintah daerah setempat yang menjalankan perintah Perdana Menteri Naoto Kan, telah memerintahkan diungsikannya 3.000 penduduk Fukushima yang tinggal dalam radius 10 km dari Reaktor Nuklir Nomor 1 dan berada dalam radius 3 km dari Reaktor Nomor 2.
Jumlah bangunan yang setengah atau sepenuhnya rusak kini dilaporkan sudah mencapai 3.400 unit, dan kasus kebakaran yang menimpa daerah-daerah terkena gempa sudah sekitar 200 kasus, ungkap Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana Jepang.
Dari sumber berita di televisi, kabar yang aq dengar, sekitar 22 warga telah terkena radiasi nuklir dan 163 orang masih diduga terpapar radiasi tersebut. Dari seorang pakar kelistrikan dan nuklir, menurutnya, yang terjadi di Jepang tersebut masih dikategorikan rendah. Lalu bagaimana tentang warga sekitar yang sudah terpapar radiasi? Menurut beliau (yang aq lupa namanya...hhe), ada kemungkinan, bahwa warga yang terpapar radiasi tersebut memang telah lama terkena. Karena, ada batas waktu tertentu utk seseorang diperbolehkan berada dalam radius yang cukup dekat dengan sumber radiasi.
Radiasi memang tidak mengakibatkan cacat fisik yang langsung tampak. Akan tetapi, ia mampu membunuh perlahan orang yang terpapar efeknya. Radiasi yang tinggi dapat menampakkan dampak yang langsung diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai berikut.
1. Mual muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Demam.
Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Pusing, mata berkunang-kunang
2. Disorientasi atau bingung menentukan arah
3. Lemah, letih dan tampak lesu
4. Kerontokan rambut dan kebotakan
5. Muntah darah atau berak darah
6. Tekanan darah rendah
7. Luka susah sembuh.
Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut :
1. Kanker
2. Penuaan dini
3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
4. Mutasi genetik.
Situasi darurat nuklir di Jepang seolah mengembalikan ingatan pada kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Chernobyl Ukraina 26 April 1986. Kecelakaan tragis akibat meledaknya reaktor nuklir nomer empat di pembangkit listrik itu, menjadi musibah terbesar sepanjang sejarah.
Lebih dari 4 ribu jiwa melayang dalam kecelakaan itu, jumlahnya pun terus bertambah setelah mengidap berbagai penyakit akibat terpapar radiasi. Diperkirakan 93 ribu orang terkena kanker dan 200 ribu lainnya terjangkit penyakit lain.
Korban yang terpapar langsung radiasi terkena sindrom akut radiasi (ARS), mereka tewas dalam waktu beberapa minggu pascaledakan. Selain itu, korban juga tewas akibat kanker thyroid setelah menghirup udara yang tercemar radioaktif.
Hingga saat ini Chernobyl menjadi kota mati karena ditinggal oleh penduduknya. Banyak cerita mistis yang muncul di Chernobyl, hingga dijuluki Kota Hantu Ukraina.(DRY)
Naahhh tuhh..ngeri juga yaa...wadduh...Apa jadinya kalo itu di Indonesia???
Dan sekali lagi, musibah ini mengingatkan kita betapa besar kuasa Tuhan atas bumi kita ini. Dengan sekali jentik saja, "Kun fayakun! Jadi, maka jadilah!" Tak ada lagi yang mampu menghindarinya tanpa ijinNya.
amry_ramo@yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar